oleh

Bupati Berau Kaltim Jadi Khatib Jumat di Masjid Agung Bone Sulsel

WATAMPONE, KARYA RAKYATKU.COM–Bupati Berau Kalimantan Timur (Kaltim) Muharram, S.Pd, M.M dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Bone selama dua hari ini (Kamis dan Jumat 13-14/2/2020) sudah mengunjungi objek yang menjadi agenda kunjungannya.

Disela-sela kunjungan di Bumi Arung Palakka ini, Bupati yang terkenal ahli agama atau ulama ini didaulat oleh Panitia Masjid menjadi Khatib Jumat di Masjid Agung (Almarkaz) Kabupaten Bone, Sulawesi selatan.

Sebelum menaiki mimbar, pengurus Masjid memperkenalkan, bahwa yang akan membawakan khotbah jumat, adalah Bupati Berau kalimantan Timur, beliau adalah orang asli Bone tapi lahir dan besar di Berau, ibu dan bapaknya adalah orang Bone.

Bupati Berau memakai baju koko dan peci hitan menaiki mimbar untuk membawakan khotbah jumat.

Muharram banyak menguraikan tentang penciptaan alam semesta bersama dengan isinya.

Penciptaan langit dan bumi, silih berganti antara siang dan malam dan itulah tanda-tanda kebesaran Allah, dan itu hanya dipercaya bagi orang yang beriman dan berilmu pengetahuan.

Jemaah jumat terkagum-kagum apa yang disampaikan Bupati Berau dalam Khotbahnya, bahkan banyak jemaah yang tercengang ketika mengetahui yang membawakan khotbah jumat seorang Bupati.

“Kami kagum dan bangga, seorang bupati mampu membawakan dan menyampaikan khutbah dengan baik dengan bahasa yang mudah dicerna dan barusan kami melihat dan mendengar secara langsung seorang bupati membawakan khotbah,”ungkap beberapa jemaah.

Usai Sholat Jum’at, Bupati Berau dan rombongan bersama Wakil Bupati Bone, Drs. H. Ambo Dalle, M.M menyempatkan diri meninjau kantor Baznas Bone yang terletak di lantai dasar Masjid Agung (Almarkaz) Jl. Ahmad Yani Watampone.

Di Kantor Baznas, Bupati Berau diterima oleh Ketua Baznas Bone, Drs. H. Saenal Abidin dan pengurus Baznas lainnya, seperti Hj. Faridah Hanafing.

Bupati Berau menyebutkan bahwa di Kabupaten Berau, punya kantor tersendiri Baznas dan dana yang terkumpul sudah mencapai Rp. 7 M.

Sementara di Kabupaten Bone, menurut Sainal Abidin baru mencapai Rp, 3 M. (andi basri)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *