oleh

Komisi I DPRD Bone Perjuangkan Eks K 2 Yang Tidak Memenuhi Ambang Batas

JAKARTA, KARYARAKYATKU.COM– Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Bone, beberapa bulan terakhir ini menerima aspirasi yang bertubi-tubi dari masyarakat. Dan intersitas paling tinggi adalah para guru honor baik eks K 2 maupun guru honor lainnya dan juga Honorer pada umumnya.

Setelah Pemerintah Pusat melakukan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baik melalui jalur umum maupun jalur khusus (Eks K2), berbagai persoalan yang muncul yang muara pengaduannya adalah DPRD Bone khususnya Komisi I.

Setelah dilakukan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) khususnya jalur khusus eks Honor K 2 guru, dari 131 hanya  beberapa  orang saja yang lolos dan memenuhi syarakat dari passing grade yang diatur pada Permenpan 37 dengan skor passing grade 260

Karena Passing grade yang diteteapkan oleh Kemenan RB 260, sehingga  banyak eks K 2 tidak lolos dan hanya  beberapa  saja  yang lolos dari 131 pesert.

Setelah Kemenpan RB menurunkan Passing Grade menjadi 220 maka yang lolos bertambah menjadi 104, sementara masih ada tersisa 27 orang yang tidak lolos. Oleh Komisi I DPRD Bone ke 27 orang tersebut harus dicarikan solusinya sehingga mereka bisa lolos semua.

Saipullah Latif, Wakil Ketua Komisi I DPRD Bone, harus berangkat ke Jakarta bersama anggota Komisi I lainnya, khususnya di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), untuk memperjuangkan nasib ke 27 eks honor K 2 tersebut.

Komisi I diterima di Kemenpan RB, Senin (17/11/2018) untuk membicarakan hal tersebut dan meminta pada Kemenpan RB untuk mengkamodir 27 orang yang tersisi yang tidak terakomidir dalam enerimaan CPNS walaupun Kemenpan RB telah menururnkan Passing Gradenya dari 260 ke 220.

“Kami dari Komisi I mendesak Kemenpan RB agar segera mengangkat juga 27 eks honor K 2 yang tidak masuk dalam Passing Grade,”ungkapnya melalui Telpon Selulernya dari
Jakarta,

Kenapa Komisi I, mendesak Kemenpan RB untuk mengangkat mereka? ,menurut Saipullah latif, dikarenakan Kabupaten Bone masih kekurangan guru, jadi kita kesampingkan Pasing Grade itu.

“Jadi Komisi I tidak pernah tinggal diam melihat persoalan yang dihadapi teman teman khususnya eks Honor K 2, kami bersimpati dan berempati apa yang dialami oleh eks Honor K 2, sehingga Komisi I memperjuangkan semampunya,”pungkas Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini.

Laporan Andi Basri

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *